baju putih,celana hitam,dan berbalutkan dasi hitam saat pertama kali  aku datang di kampus ini,rasa bingung menghapiri apa yg mesti dilakukan  pada saat itu,tanpa ragu akupun segera memasang muka ramah dengan  harapan ada satu,dua teman baru yg bisa jalan berdampingan,dan al hasil  ada teman baru yg bernasib sama waktu itu.
3 hari kegiatan  ta'aruf(red-OPAK) selesai terlendingkan. rasa bangga menjadi se-orang  mahasiswa mulai terasa ketika aku mulai melakukan civitas akademik yg  sehari-hari disibukan dengan sekelumit tugas dari dosen(berniat menjadi  mahasiswa teladan) hari demi hari ku jalani,tanpa ragu aku pun mulai  merasa jenuh dengan semua ini,akan tetapi rasa itu tidak terlalu akui  hiraukan karena tanggung jawab terhadap orang tua yg bisa membuat aku  terus bersemangat untuk menjalani nya
hingga pada suatu  hari,sekitar smester 4 aku mulai mencoba mencari suasana baru,yg hingga  akhirnya aku menajadi salah seorang pengurus di tingkat fakultas(atas  rekomendasi senior)karena tanggung jawab organisas inii aku terlalu di  sibukan dengan berbagai macam program kerja yang harus terlendingkan  ketika itu,dan akhirnya tanggung jawab ku terhadap orang tua tertunda  ,karena merasa tanggung jawab oraganisasi lebih penting.
masih  ada perasaan tidak puas dalam benak ku ketika itu. sehingga aku  putuskan untuk mengikuti organ ekstra agar apa yg menjadi tanggung jawab  organisasi bisa lebih afdol kalo dibarengi dengan organ ekstra.setelah  dari sana petualangan organisasi ku tidak berhenti sehingga  teman-teman,adik-adik ,dan para senior mempercayakan aku untuk menjadi  ketua di tingkat jurusan, apa yg aku ingin dan aku cita-citakan semuanya  aku peroleh lewat organisasi.
waktu berlalu begitu cepat  sehingga aku tak menyadari saat ini telah di ujung masa.aku baru sadar  ketika hari yg seharus nya aku bisa menyelesaikan tanggung jawab  terhadap orang tua,hari yg seharusnya aku melihat senyum kebahagiaan  kedua orang tua,hari yg seharus nya aku melihat kebanggan dari kedua  orang tua...terbuang sia-sia.
aku merasa menjadi anak yg tidak  bertanggung jawab terhadap orang tua.........
hingga  akhirnya aku sadar semua nya tak perlu untuk di sesali,mulai ku susun  serpihan-serpihan amanat orang tua yg sempat terurai berai dan berharap  masih ada kesempatan untuk menyelesaikan nya.....